Isu pengawetan ikan menggunakan formalin memang menjadi perbincangan yang cukup hangat di berbagai pihak belakangan ini. Apalagi setelah Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu mengumukan hasil uji sample terhadap ikan segar yang dilakukan beberapa waktu lalu ternyata positif atau terbukti mengandung formalin.
Kabid Yankes Dikes Dompu, Maman SKM yang dihubungi membenarkan bahwa belum lama ini pihaknya menguji sample ikan segar jenis (ciro) asal Bima yang baru di turunkan dari sebuah mobil dan hendak dijual di pasar Dompu. ‘’Ikan yang kami ambil kemudian dilakukan pengujian kadar formalin dengan menggunakan alat yang diberikan pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (B-POM) Mataram pada acara HKN kemarin. Hasilnya positif mengandung formalin,’’tegasnya.
Dikes terpanggil melakukan uji formalin pada ikan, soalnya belakangan ini banyak laporan masyarakat yang mengkongsumsi ikan segar yang mengeluhkan pusing, mual dan muntah. Terkait temuan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) untuk mengambil sample ikan baik di pasaran maupun di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Kempo dan Kecamatan Pekat.
Di tempat terpisah, Kabid Pengolahan Hasil Tangkap Dislutkan, Ir.Abdul Rajak dan sejumlah rekan kerjanya Senin (21/1) mengambil sample ikan segar dari masing – masing pedagang ikan di pasar Dompu. ‘’Ikan – ikan ini akan kami uji ke BPOM apakah mengandung formalin atau tidak. Walaupun kemarin Dikes Dompu sudah melakukan menguji dan hasilnya positif mengandung formalin. Tapi kami dua instansi ini sepakat untuk memperkuat data itu ke B-POM,’’tegasnya.
Disamping itu, para pedang juga diberikan selebaran yang memuat larangan menjual, dan mengkonsumsi barang yang mengandung formalin. Karena disamping melanggar ketentuan perundang– undangan, juga bahan formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dia menegaskan, berdasarkan hasil infestigasi yang dilakukan pihaknya, ikan yang mengandung formalin seperti temuan Dikes Dompu, memang berasal dari Rompong Bima. Modus penjualannya, ikan itu dari Bima kemudian dibawa ke Desa Soro Kecamatan Kempo, supaya terkesan ikan – ikan dimaksud berasal dari laut Kempo. Setelahnya dibawa lagi ke pasar Dompu untuk dijual ke para pengecer.
Lebih jauhnya, jika dalam uji sample kali ini ditemukan ikan yang dijual mengandung formalin, maka pihaknya mulai dengan langkah persuasive atau pembinaan. Tapi jika masih saja terjadi hal yang sama. "Kasus ini bisa saja kami giring ke rana hukum," tandas A.Rajak (dym).
SUMBER ARTIKEL: SUARA MANDIRI, suaramandiri.net
Untuk antisipasi beberapa ulah nakal pengusaha dengan menggunakan bahan berbahaya pada makanan, "EASY TEST" melounching beberapa produk test kit untuk analisis bahan berbahaya pada makanan. BEBERAPA PRODUK yang sudah kami launching dan sudah kami pasarkan meliputi beberapa produk test kit seperti di bawah ini,Tag: analisis cepat, bahan berbahaya pada makanan, boraks dalam makanan, cyanide test kit, easy test, formalin dalam makanan, info kita, nitrite test kit, test kit, test kit borak, test kit formalin, test kit methanyl yellow, test kit nitrit, test kit pewarna batik, test kit rhodamin b, test kit sianidaEASY TEST juga telah meluncurkan produk terbaru test kit untuk anda semua... DENGAN HARGA YANG PASTI TETAP BERSAING...!!
- Test Kit FORMALIN (Baca Info Lengkapnya di Link INI)
- Test Kit Borax atau Boraks (Baca Info Lengkapnya di Link INI)
- Test Kit Pewarna Batik Merah atau Rhodamin B- (Baca Info Lengkapnya di Link Ini)
- Test Kit Pewarna Batik Kuning atau Methanyl yellow - Metanil Yellow, Methyl Yellow- (Baca Info Lengkapnya di Link INI)
Informasi lengkap silahkan lihat di link berikut,
- Test Kit Sianida (Cyanide Test Kit) - KLIK DISINI UNTUK LEBIH DETAIL
- Test Kit Nitrit (Nitrite Test Kit) - KLIK DISINI UNTUK LEBIH DETAIL
- Test Kit Hipoklorit (Hypochlorite Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
- Test Kit Iodat (Iodates Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
- Test Kit Peroksida (Peroxydes Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
0 komentar:
Post a Comment