Magelang ditengarai menjadi daerah pemasok utama mi berformalin ke DIY beberapa waktu terakhir. Sekretaris Jenderal DPD Apmie Jaya, Waljito mengatakan, meskipun beberapa waktu lalu ada pabrik mi berformalin di Magelang yang telah digrebek oleh aparat namun hingga kini pasokan mi berformalin masih masuk ke pasar Yogyakarta. Dua pasar utama, Pasar Giwangan dan Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul menjadi pintu utama masuknya mi berformalin tersebut.
”Meskipun di Magelang pernah digrebek, tetapi sekarang masih ada mi berformalin yang masuk ke Yogyakarta. Itu diproduksi oleh produsen lain, yang bukan anggota Apmie Jaya. Aparat terkait harus jeli dan tegas menindak mereka yang menggunakan formalin, ”tandasnya kemarin. Waljito menandaskan, produksi mi berformalin hanya dilakukan oleh oknum-oknum saja. Karena sebelumnya di antara produsen mi basah anggota Apmie Jaya Jateng DIY telah terjadi kesepakatan dan telah ditandatangani bersama tidak ada anggota yang menggunakan bahan pembuat mi yang dilarang oleh pemerintah.
Pihaknya berharap penanganan produsen mi berformalin dilakukan dengan hati-hati karena mereka sebagian datang dari UMKM. Meskipun menindak tegas aparat harus terus berupaya melakukan pembinaan terhadap mereka. Waljito mengakui, penggrebekan mi berformalin sangat berimbas kepada produsen mi lain yang tidak menggunakan bahan berbahaya tersebut. Pasalnya, banyak pedagang yang tidak lagi menyediakan mi basah dalam daftar dagangannya. Akibatnya, omset produsen menurun drastis.
”Penurunannya cukup tajam. Di Jateng DIY ada 50 pengusaha mi, Yogya ada 6 produsen semuanya mengeluhkan penurunan,”tambahnya. Pascapenggrebekan pabrik mi basah berformalin di kawasan Patangpuluhan Yogyakarta pekan lalu, omzet produsen mi di Bantul turun drastis. Selama tiga hari setelah penggrebekan ini, omzet mereka tinggal 30% dibanding dengan sebelum peristiwa penggrebekan. Keadaan ini memperburuk pasar mi basah di Yogyakarta.
Berdasarkan penuturan satusatunya produsen mi di Bantul, Budi Wiyono alias Wagirah, 65, penggrebekan mi berformalin pekan lalu membuat usahanya semakin terpuruk, karena omzet produsen mi sudah turun sejak penggrebekan mi formalin di wilayah Magelang beberapa waktu lalu. ”Dulu sebelum Magelang digrebek saya biasa memproduksi mi 11-12 kuintal perhari,” tutur Wagirah kemarin. Wagirah mengungkapkan, sejak adanya penggrebekan di Magelang, pabriknya yang berada di Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Sewon memproduksi paling banyak 5 kuintal.
Tetapi pascapenggrebekan kemarin, dia hanya memproduksi 1,5 kuintal. Wagirah mengatakan, pascapenggrebekan, para pedagang mi takut untuk menjual. Pasalnya, setiap kali ada penggrebekan, pasti dampaknya barang dagangan di pasar tradisional turut diamankan petugas. Jika barangnya disita, tentu pedagang mengalami kerugian. ”Makanya tidak ada pedagang yang menyediakan mi,” tambahnya.
Akibat, serapan pasar akan mi yang terus menurun keuntungannya pun terus berkurang. 18 pekerja yang biasa membantunya kini sudah berkurang drastis, tinggal 8 orang itupun kerjanya sistem shift, sekali produksi 4 orang. Meski tidak menggunakan formalin, namun Wagirah memperkirakan akan terkena imbas penurunan omset cukup lama. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada 2005 yang lalu ketika ada kasus serupa, imbasnya akan terasa turun sampai tiga bulan lamanya. Wagirah mengaku pasrah, ketika omsetnya terus menurun, harga bahan justru mengalami kenaikan.
Bahan baku yang mengalami lonjakan adalah tepung tapioka naik hingga Rp40.000 perkuintalnya, dari Rp440.000 menjadi Rp480. 000. Padahal di satu sisi ia tidak bisa menaikkan harga jual mi produksinya. ”Kalau terus sepi, mungkin saya akan berhenti,” tuturnya. (erfanto linangkung)
SUMBER ARTIKEL: koran-sindo.com
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Post a Comment