Breaking News
Loading...
Wednesday 19 November 2014

Peduli Kesehatan Pangan, Fabiona UNAS Gelar Pelatihan Analisis Residu Formalin dan Boraks untuk Siswa

Jakarta [UNAS] - Penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan saat ini masih marak ditemukan, padahal boraks dan formalin sendiri merupakan bahan kimia yang sejatinya digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu, pengontrol kecoa, dan pembasmi serangga yang sangat berbahaya bila digunakan pada bahan makanan. Oleh karena itu, untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya zat aditif tersebut, Fakultas Biologi Universitas Nasional menggandeng siswa - siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melakukan pelatihan analisis residu formalin dan boraks pada produk makanan.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan. Biasanya, pengabdian masyarakat ini kami turun langsung ke lapangan dan masyarakat, dan sekarang kami balik sistemnya jadi Fakultas Biologi yang mengundang siswa - siswi SMA agar mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan terkait bahaya formalin dan boraks, tapi juga mereka menjadi mengenal Fakultas Biologi Universitas Nasional lebih dekat," papar Dosen Fakultas Biologi Unas, Drs. Ikna Suyatna Jalip, MS saat ditemui disela pelatihan yang dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Nasional - Bambu Kuning, Sabtu (8/11).

Pelatihan yang diikuti oleh puluhan siswa - siswi SMA yang berasal dari SMA Suluh Pasar Minggu, MAN 4 Pondok Pinang dan SMA Kartika Bintaro tersebut dilakukan dengan cara menganalisis dua jenis makanan yaitu bakso dan tahu untuk mengetahui kualitas residu borak dan formalin yang ada pada keduanya. Adapun materi pelatihan yang diberikan pada kegiatan ini adalah pengenalan tentang jenis zat aditif serta penyalahgunaannya, boraks dan formalin sebagai zat pengawet pada produk makanan dan dampaknya pada kesehatan, mengenal ciri - ciri produk makanan yang mengandung boraks dan formalin, serta bagaimana cara menganalisis kualitatif residu boraks dengan uji nyala dan uji turmerik dan residu formalin menggunakan uji Schiff.

"Boraks dan formalin ini jika digunakan sesuai dengan tempat dan fungsinya memang akan sangat bermanfaat. Tapi, jika digunakan untuk membuat pangan dan konsumsi manusia inilah yang jadi sangat berbahaya dan berakibat fatal bagi kesehatan manusia. Tidak hanya menimbulkan penyakit, bahkan penggunaan kedua bahan kimia ini juga bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, bila hal ini dibiarkan akan dapat merugikan masyarakat, terutama konsumen produk - produk makanan," pungkas Ikna. Sumber artikel: Gunakan link ini.

We are provides a reagent (chemical solution) or test kit for rapid analysis of certain materials including Formalin Test Kit, Methanil Yellow Test Kit, Borax (Boraks) Test Kit, Rhodamine B Test Kit, and many others kind of food security test kit. Our product merck is "Easy Test Kit" and we have produce and distribute this products in 2009 and there is many customers have been used our products. More info and order contact please call us at +6285310135381 or +6285779721597 or email at easy4test@gmail.com or easy4test@yahoo.com. A lot of information about Easy Test Kit Product can you read detail at Easy Test Kit Website OR Test Kit Shop and a lot of information on the use of hazardous banned additives in Indonesia can read details on THIS LINK.


Tag: info kemanan pangan, bahan tambahan berbahaya, bahan tambahan pangan, info bahan berbahaya, pangan berbahaya, formalin, boraks, methanil yellow, rhodamine b, test kit

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer